Omknet Februari 19, 2016
Sebanyak 36 OMK dari 25 Paroki se-Keuskupan Malang ditambah para aktivis Komisi Kepemudaan Keuskupan Malang akhirnya ditetapkan sebagai para Rasul muda yang akan berangkat menuju Keuskupan Menado mengikuti Indonesian Youth Day 2016 dan bertemu dengan OMK seluruh Indonesia.
Wisata Alam Air Terjun Coban Rondo – Batu berada di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi saksi betapa semangatnya OMK Keuskupan Malang yang mengikuti kegiatan ‘Mental Building’ seleksi tahap akhir calon peserta Indonesian Youth Day 2016 Keuskupan Malang. Walaupun sempat terjadi longsor di lokasi air terjun Coban Rondo, namun berjauhan dari lokasi kegiatan.
Harapan panitia terkabul; pada saat pelaksanaan cuaca sangat cerah sehingga acara yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan diawali registrasi di Paroki Gembala Baik-Batu. Sebelum berangkat ke Coban Rondo, peserta dan panitia berdoa terlebih dahulu di Gua Maria dan Gua Kanak-kanak Yesus dari Praha di sebelah Gereja.
Dengan mengendarai truk, para peserta melakukan perjalanan menuju Coban Rondo. Setelah sampai dan mengetahui tenda tempat istirahat sekaligus meletakkan barang, para peserta langsung mengikuti kegiatan di sesi I yaitu Game – Bola Dunia. Peserta dibagi kelompok yang didalamnya terdiri dari Gubernur, Wakil Gubernur, Bendahara dan rakyat jelata. Ada 5 kelompok dengan nama sesuai dengan tokoh pada jaman Yesus baik sebelum maupun pada saat disalib, diantaranya; Kelompok Yusuf Arimatea, Veronika, Simon Kirene, Elizabeth dan Yohanes Pembaptis. Maksud dan tujuan game adalah untuk mengetahui karakter kepemimpinan, kejujuran dan keaktivan dari anggota kelompok. Diharapkan OMK dapat mengetahui dulu sebetulnya termasuk dalam kategori yang mana.
Lalu setelah makan malam, OMK diajak untuk mengikuti permainan sesi II yang lebih mengutamakan kekompakan kelompok sekaligus keahlian dalam bekerjasama. Kegiatan diakhiri dengan api unggun yang diisi refleksi untuk menarik benang merah dari seluruh sesi sampai jam 11 malam. Keesokan harinya kegiatan dibuka mulai jam 5.30, peserta diajak jalan salib menyusuri hutan di lokasi Coban Rondo menuju ke Bukit Lambau. Panitia telah menentukan jalan yang sempit, terjal, naik turun bahkan berlubang cukup dalam dan meminta peserta yang tergabung dalam kelompok untuk membuat refleksi dari setiap perhentian sebanyak 14 perhentian yang diakhiri dengan doa Salam Maria sambil menantikan kelompok yang masih dalam perjalanan. Ibadat Jalan Salib sangat berkesan bagi peserta; bahwa Tuhan kita Yesus Kristus melalui jalan salib-Nya rela menderita sengsara sampai wafat terdorong oleh cinta. Lewat sengsara dan wafat-Nya, Ia ingin membagikan apa yang masih ada pada-Nya, yakni hidup-Nya, nyawa-Nya, demi keselamatan kita. Dengan mengenangkan sengsara dan wafat Tuhan Yesus, kita ingin semakin menyadari betapa besar kasih Tuhan kepada kita sampai Ia rela membagikan segala yang ada pada-Nya, termasuk hidup-Nya sendiri, kepada kita. Perjalanan peserta sambil mengenang sengsara Yesus hingga wafat di kayu salib; ditujukan sebagai refleksi tiap OMK di paroki yang mengalami jatuh bangun dalam pelayanan, menghadapi penolakan, ketidakpercayaan, tidak mendapat ruang dan kesempatan bahkan dipandang sebelah mata jika dibandingkan Yesus yang melayani kita tanpa mengeluh menjadikan OMK tetap kuat dan bersemangat…siap menjadi utusan.
Saat mencapai puncak Lambau; peserta diingatkan kisah Yesus di Puncak Golgota yang meyerahkan diri kepada Bapa-Nya di kayu salib. Kegiatan jalan salib diakhiri dengan perayaan Ekaristi dipimpin oleh Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Malang RD. Andreas Adhi Prasetyo. Romo Adhi begitu terharu menyaksikan semangat OMK dalam mengikuti seluruh proses kegiatan dan tidak mengeluh walaupun ada satu OMK dari Paroki Curahjati yang sakit namun terus mengikuti kegiatan. Di akhir perayaan ekaristi, kami mendoakan Doa Hari Orang Muda Katolik se-Indonesia IYD 2016; “Menjadi Injil yang Hidup”. Dan sebelum berkat penutup; Rm Adhi mengumumkan siapa saja peserta IYD 2016 Keuskupan Malang.
Kegiatan dilakukan di alam terbuka bertujuan untuk menguji mental peserta dan mengetahui sejauhmana kekuatan dan semangat OMK dalam menghadapi tantangan mengundang 39 OMK yang lolos dalam seleksi wawancara saat Tengger Youth Day di Paroki Probolinggo. Namun karena beberapa kendala, 3 OMK tidak dapat datang. Sehingga diputuskan OMK yang lolos dalam seleksi akhir sebagai peserta IYD 2016 Keuskupan Malang sebanyak 36 OMK ditambah aktvis dan Tim Komisi Kepemudaan Keuskupan Malang.
Komisi Kepemudaan Keuskupan Malang telah melakukan beberapa seleksi yang sangat ketat untuk menentukan OMK yang benar-benar pantas dipilih; tidak hanya berdasarkan kepandaian, keaktivan dan kontribusi terhadap gereja, tetapi juga dilihat dari kepribadian; yang meliputi ketulusan dan kerendahan hati agar tercapai OMK yang militan. Yang tak kalah penting adalah bagaimana dalam mengelola waktu agar semua aktivitas kehidupan termasuk pelayanan dapat berjalan dengan seimbang. Cara memanege waktu menempati urutan yang teratas sebagai salah satu syarat dengan mempertimbangkan jadwal pembekalan yang sangat padat dalam waktu 7 bulan sebelum keberangkatan ke Menado tanggal 01 – 06 Oktober 2016.
Dalam waktu 7 bulan, para peserta IYD 2016 Keuskupan Malang akan diberikan mengikuti sejumlah kegiatan, diantaranya; menjadi Panitia Yubileum Remaja bersama Komunitas Difabel di Yayasan Bhakti Luhur Malang 23-24 April 2016 (sekaligus sebagai upaya regenerasi dan kaderisasi), Pembekalan dari Tim Aktiv Tanpa Kekerasan, Live in di keluarga dan pendampingan Bina Iman Anak di Curahjati, dan beberapa kegiatan sebagai upaya penggalangan dana; salah satunya di Regio Timur dalam bentuk Pagelaran di Paroki Jember pada bulan Mei 2016. Komkep KM sangat berharap OMK yang berangkat ke Menado tidak hanya mendapatkan sukacita dan kesan kebersamaan dengan seluruh OMK Indonesia, tetapi juga berjiwa penggerak militan yang siap menindaklanjuti IYD dengan berkontribusi di paroki masing-masing.
sumber:
http://orangmudakatolik.net/2016/02/19/omk-keuskupan-malang-siap-ikut-iyd-2016/